KERLING MENGGODA DARI WULING

KERLING MENGGODA DARI WULING

Wuling terus merupaya menggerus dominasi mobil pabrikan asal Jepang di Indonesia. Ragam produk telah diluncurkan, mulai dari Wuling Confero, Cortez, hingga yang terakhir Almaz. Meskipun di negara asalnya Tiongkok, telah meluncurkan kendaraan listrik yang diberi label Wuling E100, apakah produk ini juga nantinya akan meramaikan pasar kendaraan listrik di Tanah Air?

Seakan terus menggoda para pecinta otomotif di Indonesia, Wuling terus menawarkan berbagai varian produk unggulannya. Bahkan, PT SGMW Motor Indonesia, selalu produsenWuling Motors mengincar incar peringkat 5 besar dalam kategori brand terlaris di Indonesia.

Hal ini cukup beralasan, jika melihat rapor penjualan Wuling, target tersebut dirasa tidak mustahil, karena di 2018 Wuling menjadi brand kendaraan penumpang terlaris ke-6 di Indonesia. Apalagi kini Wuling punya tambahan amunisi produk, yakni Almaz.

Dian Asmahani, Brand Manager Wuling Motors, mengatakan pada tahun 2018, kami berhasil menempati peringkat 6. “Ke depannya, kami akan terus berusaha melakukan yang terbaik sesuai dengan komitmen perusahaan untuk bertahan lama di pasar otomotif Indonesia,” kata Dian, seperti dikutip dari otonet.id.

Dian melanjutkan, untuk di 2019, kami mentargetkan menempati posisi 5 besar dengan melakukan yang terbaik untuk kepuasan konsumen dan untuk jangka panjang di Indonesia. “Tetapi penjualan unit bukan satu-satunya tujuan Wuling di tahun ini. Kami lebih berfokus untuk menambah jaringan outlet dan layanan after sales di sejumlah daerah,” jelas dia.

Saat ini Wuling Motors sudah memiliki sekitar 22.000 konsumen, lanjut dia, maka itu kami berusaha memberikan pelayanan yang optimal kepada mereka. Angka (konsumen) itu yang mau kami maintenance. “Wuling juga kini tengah berfokus untuk melakukan launching Almaz di delapan kota besar di Indonesia,” kata dia.

Satu Jenis Mesin

Wuling terbilang sukses menarik perhatian masyarakat Indonesia dengan menawarkan mobil murah, desain cantik dan kaya fitur. Soal mesin, Wuling cuma menawarkan 1 pilihan yakni mesin bensin seperti yang digunakan Wuling Confero, Cortez, dan juga Almaz.

Untuk pilihan mesin bensin Wuling di Indonesia terdiri dari 1.5L (Confero dan Cortez), 1.8L (Cortez), dan yang terbaru ada 1.5L turbo (Almaz). “Untuk mesin diesel memang belum menjadi fokus kami untuk saat ini,” kata dia.

Selain itu, Dian juga menyebutkan bahwa headquarter Wuling di Cina juga belum menggunakan mesin dengan diesel di lini produknya. “Tak hanya fokus di mesin bensin, Wuling juga lebih fokus untuk mengembangkan Electric Vehicle, disitu ada E100 dan juga E200,” ungkap Dian.

Sebelumnya, Wuling E100 sudah diperkenalkan di Indonesia saat ajang GAIKINDO Indonesia Internatonal Auto Show 2018. Wuling E100, merupakan mobil mungil atau mobil mini Wuling E100 merupakan mobil listrik yang terinspirasi dari Smart For Two Electric Drive.

Sebagai mobil listrik, mobil mini Wuling E100 sejatinya dihadirkan di ajang GIIAS 2018 hanya dikenalkan saja. Apakah masuk pasar Indonesia, kemungkinan tetap ada. Pasalnya pihak Wuling masih belum buka mulut soal hadirnya mobil mini Wuling E100 di Indonesia.

Baojun E100

Namun di kampung halamannya, merek yang lahir dari hasil patungan SAIC-GM-Wuling (SGMW) cukup sukses dan kabar terbaru menyebutkan jika belum lama ini mereka memperkenalkan sebuah mobil listrik mungil Baojun E100, pada Juli 2017 lalu.

Baojun E100, mobil listrik kecil yang baru saja diperkenalkan tersebut sontak menjadi semacam penantang untuk Smart For Two milik Mercedes-Benz. Hal ini tentu tak bisa dilepaskan dari perkembangan mobil listrik di China sendiri yang begitu massif dan mobil listrik Wuling ini menjadi salah satu jawaban Wuling untuk merealisasikan keinginan konsumen lokal.

Mobil yang hanya muat dinaiki dua orang itu dibanderol dengan harga 35.800 yuan atau sekitar Rp 71.5 jutaan. Harga yang bisa dikatakan “miring” untuk jenis mobil listrik. Baojun E100 dibekali dengan motor tunggal yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 39 tk dan torsi puncak 110 Nm.

Mesin yang digendong mobil ini mampu membuatnya melaju hingga 100 kpj. Paket baterainya sendiri berjenis lithium-ion yang kapasitasnya masih belum diketahui. Baterai tersebut bisa diisi ulang hanya dalam waktu 7,5 jam dan bisa menempuh hingga 155 km ketika dikendarai tanpa emisi.

Terkait dengan fitur keamanan, mobil ini sudah memiliki electronic brakeforce distribution (EBD), dan rem ABS. Ada juga suspensi independen di depan dan belakang single-arm. Baojun E100 ini juga sudah hadir dengan electric power steering, pedestrian alert, electronic parking brake, parking sensor, serta ISOFIX untuk penumpang anak-anak.

Di bagian interior, terdapat layar hiburan dengan monitor 7 inci yang sudah ditemani Wi-Fi sehingga fitur ini akan membuat para penumpang semakin nyaman dan betah ketika berada di dalam kabin. Tipe tertingginya, Zhixiang sudah memiliki touchpad, penyaring udara kabin, dan keyless entry.

Bajoun E100 menyandang predikat mobil terkecil yang dimiliki oleh GM di China. Sebelum ini, Baojun sudah berhasil memasarkan SUV listrik 510 dan 560 serta hatch 310 hatchback.

Saat diluncurkan ada 5.000 orang yang mendaftar untuk memperebutkan 200 produksi perdananya. Kelebihan dari seri ini adalah kemampuannya untuk menempuh 155 km hanya dengan sekali isi baterai (pengisian selama 7.5 jam).

Keluarga Wuling yang mungkin juga sudah tak sabar ingin mengendarai dan memiliki mobil listrik nampaknya harus bersabar. Karena kendala utama bukanlah di teknologi mobilnya, namun pada infrastrukturnya; misalnya stasiun pengisian baterai mobil yang tentunya harus tersedia di banyak lokasi layaknya stasiun pompa bensin. Belum lagi mengenai urusan perpajakan yang mungkin akan jauh lebih mahal dibandingkan mobil berbahan bensin. (Turiman Sofyan / Transportasi Indonesia)

Tags News