MENDEKATKAN PENGETAHUAN PUBLIK SOAL KENDARAAN LISTRIK

MENDEKATKAN PENGETAHUAN PUBLIK SOAL KENDARAAN LISTRIK

Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi rumah kaca sebesar 29 persen dan 41 persen dengan bantuan internasional pada 2030. Untuk itu, pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air. PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), ikut berkomitmen dengan menghibahkan 10 unit mobil ramah lingkungan kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian, sebagai langkah membangun awareness dan edukasi kendaraan listrik di Indonesia.

Mitsubishi Motors Corporation (MMC), salah satu pabrikan mobil terbesar di dunia, ikut berkomitmen mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor, dengan mengembangkan teknologi mobil berbasis energi listrik, baik mobil PHEV dan EV. Di Indonesia, produsen mobil asal Jepang berlogo “Bintang Tiga Berlian” ini, telah memperkenalkan dan mengaspal di Tanah Air, melalui produk berlabel Mitsubishi Outlander PHEV dan Mitsubishi i-MiEV.

PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), sebagai distributor resmi kendaraan Mitsubishi Motors di Indonesia, baik itu kendaraan penumpang maupun  kendaraan niaga ringan, belum lama ini menyerahkan 10 unit mobil ramah lingkungan kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI.

Dari 10 unit itu, 8 unit merupakan mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), yaitu Mitsubishi Outlander PHEV, dua unit mobil electric vehicle (EV) Mitsubishi i-MiEV, dan serta empat unit quick charger. Hal ini sebagai bagian dari MoU antara Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dengan Kemenperin mengenai Studi Bersama dan Sosialisasi Penggunaan Mobil Listrik. Mobil yang akan digunakan untuk studi dan pengembangan di Indonesia. 

Menyambut Baik

Bambang Kristiawan, Department Head Corporate Planning Department Coordination & Development Division, PT MMKSI, mengatakan perkembangan kendaraan listrik di Indonesia diprakarsai sejak 2012. Sempat mengalami pasang-surut, mobil listrik coba didorong kembali oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Mitsubishi Motors Corporation (MMC), sebagai produsen otomotif global menyambut baik rencana pemerintah untuk kembali mengembangkan dan mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia melalui regulasi, infrastruktur, insentif, dan sebagainya,” kata Bambang, saat ditemui Transportasi Indonesia, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dia menambahkan, PT MMKSI berharap langkah yang sedang dilakukan pemerintah terkait kendaraan listrik dapat segera bergulir, terutama di sisi regulasi-nya. “Dari sisi proses perkembangan mobil listrik di Indonesia sangat baik, tidak jauh berbeda dengan perkembangan awal negara-negara lain dalam mengembangkan kendaraan listrik,” jelas dia.

Dalam perjalanannya, MMKSI pada tahun 2009 sudah memperkenalkan teknologi kendaraan listrik di Indonesia. Pasalnya, isu-isu lingkungan sudah mengemuka sejak tahun 2000-an. “MMKSI merasa perlu untuk memberikan awareness kepada masyarakat dengan menghadirkan model kendaraan listrik buatan MMC, di tahun 2009-2010,” jelas Bambang.

Selanjutnya, pada tahun 2014, Mitsubishi membawa mobil berkonsep plug-in hybrid ke Indonesia sebagai pembelajaran tentang mobil berkonsep plug-in hybrid. “Hal ini merupakan bagian dari MMC melakukan pembelajaran dan edukasi tentang produk mobil berteknologi hybrid sebagai transisi menuju mobil berteknologi listrik,” ujar Bambang.

Selanjutnya, menurut Bambang, di  2017, pemerintah lebih berkomitmen untuk menghadirkan mobil listrik. “Untuk itu, MMC ikut berpartisipasi dalam mendorong penggunaan mobil listrik. MMC mendonasikan teknologi mobil listrik dalam membangun awareness dan mengedukasi masyarakat tentang mobil listrik,” ucap dia.

Pihak PT MMKSI merasa perlu membangun awareness bagi masyarakat tentang mobil listrik  sebelum mobil listrik diproduksi dan digunakan secara massal di Indonesia. “Kami berkomitmen mendonasikan 10 mobil berteknologi listrik, yang terdiri 8 plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), 2 mobil electric vehicle (EV), dan 4 quick charger kepada Pemerintah RI melalui Kementerian Perindustrian,” jelas Bambang.

Segmen Berbeda

Untuk pengembangan mobil listrik di masing-masing negara berbeda segmen yang dikembangkan. MMC secara global melihat pengembangan mobil listrik di segmen Sport Utility Vehicle (SUV) dan City Car. SUV yang dikembangkan berteknologi plug-in hybrid, bisa sebagai mobil listrik tetapi tidak dependen/bergantung terhadap charging infrastruktur,” kata dia.

Pasalnya, di beberapa negara ada masyarakat yang ingin menggunakan mobil listrik, tetapi khawatir dengan ketersediaan infrastruktur dan jarak tempuh. “Atas dasar pertimbangan tersebut, MMC men-develop di segmen mobil plug-in hybrid. Kami menempatkan teknologi generator untuk men-charge baterai mobil tersebut,” ungkap Bambang.

Lanjut dia, kami terus mendorong untuk menggerakan pasar kendaraan listrik global melalui mobil plug-in hybrid berjenis SUV, termasuk di Indonesia. “Hal ini untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia pada saat ini. Jika kami langsung memasukan produk mobil listrik, masyarakat akan kebingungan akan mengisi baterai dimana? Selain itu, mobil hybrid dan plug-in hybrid merupakan proses transisi sebelum masyarakat menggunakan mobil listrik,” kata dia.

Untuk diketahui, Mitsubishi Outlander PHEV memulai penampilan perdananya pada perhelatan Paris Motor Show 2012. Mobil ini mulai dijual di Jepang pada tahun 2013. Outlander PHEV juga sempat juga ditampilkan sebagai Test Drive Vehicle di Indonesia pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 lalu.

“Mitsubishi Outlander PHEV merupakan SUV plug-in hybrid yang diperuntukkan untuk menjelajah medan semi off-road. Mitsubishi Outlander PHEV merupakan kendaraan yang memanfaatkan kombinasi motor elektrik dan mesin bensin berkapasitas 2.4 liter,” ujar Bambang.

Selain Outlander PHEV, Mitsubishi juga menyerahkan dua unit mobil listrik i-MiEV ke pemerintah. i-MiEV merupakan singkatan dari Mitsubishi Innovative Electric Vehicle. “MMC telah memperkenalkan dan menjual mobil listrik i-MiEV sebagai Global Product sejak 2019,” tandas Bambang. (Turiman Sofyan – Transportasi Indonesia)

 

Tags News